Kejutan Secarik Kertas

Monday, November 21, 2011

Bismillaah…

”Orang-orang yang berilmu agama adalah orang yang ku cari di setiap tempat, mereka adalah tujuan yang ku cari dalam pergaulanku, dan aku menemukan keshalihan hatiku dalam bergaul dengan mereka” (
حلية الأولياء وطبقات الأصفياء , IV/85 ) 

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Jalla Dzikruhu. Di antara nikmat yang patut disyukuri adalah nikmat berada di tengah-tengah orang yang bertakwa kepada Allah, baik itu di lingkungan rumah, sekolah, tempat bekerja atau di jengkal manapun dari bumi Allah.

Di tempatku bekerja, walhamdulillah lingkungannya bebas dari ikhtilat, insyaallah.

Di sini aku memiliki seorang sahabat yang jika kau tanyakan bagaimana parasnya, maka cukup ku jawab, dia adalah wanita yang jika dipandang menyejukkan hati, tidak membosankan. Terpancar dari wajahnya ketenangan dan ketawadhuan. Jangan kau tanyakan bagaimana santunnya, cerdasnya, itulah nikmat yang Allah karuniakan untuknya. Dan hanya Allah lah Pemilik segala puji yang baik lagi indah. Suatu pagi, ku minta ia menulis biodata lengkapnya (karena alasan tertentu).

Mari ku mulai dari usiannya, kini, ia menginjak usia 17 tahun, hijab syar’i dan cadar adalah ciri kesehariannya. Jika ada yang bertanya tentang cita-cita padamu, apa yang hendak kau jawab sebagai seorang wanita yang telah menimba ilmu agama dan mengetahui batasan syari’at bagi seorang perempuan? Seorang Ibu Gurukah? Ibu Bidankah? Ibu Pengusahakah? Wanita pengajar Al-Qur’an? atau fokus sebagai Ratu di istana Suamimu? Maka jawab dari sahabatku tadi adalah: Melihat wajah Allah. Masya Allah! (Kejutan 1)

Kawan, tahukah engkau bahwa cita-cita di atas adalah puncak dari segala cita-cita. Ya, mengapa tidak ia dikatakan demikian, jika surga saja begitu mempesona, maka tentulah ada yang lebih mempesona di banding surga, nikmat di atas nikmat, itulah waktu dimana seorang hamba bisa melihat wajah Allah di surgaNya kelak.

Apa Hobinya? Membaca buku siroh Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam (Kejutan 2). Betapa banyak mungkin dari kita yang mengabaikan bacaan yang satu ini. Padahal padanya terdapat obat penyemangat untuk beramal sholeh. Membaca sejarah kehidupan manusia teragung ini membuat kita merasakan suasana masa kenabian yang insya Allah akan semakin memekarkan bunga-bunga rindu kita pada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, membuncahkan ingin kita pada majelis kenabiannya, pada garangnya gurun-gurun al-jihadu fie sabilillah, pada pesona kesholehan ummahatul mukminin, pada indahnya ukhuwah islamiyah dari para pendahulu yang sholeh. Duhai, ialah masa yang menitikkan airmata kerinduan para perindu.

Pada list biodata itu tertera juga nama orangtua dan pekerjaan orangtuanya, alamat juga nomor Hp nya. Oh iya, makanan favoritnya tak lupa juga ku tanyakan, tidak aneh-aneh ia penyuka ikan asin, mungkinkah ini di antara yang menunjang kecerdasannya? Biidznillah (Kejutan 3).

Hal yang disukainya adalah ”segala yang menuntun kepada Allah” (Kejutan 4) dan hal yang tidak disukainya adalah ”segala hal yang berseberangan dengan perintah Allah” (Kejutan 5). Baarokallohufiiki yaa ukhti. Sungguh, sungguh jawabanmu melukai hatiku, hatiku yang tertipu lalai dari amalan hati, lisan maupun jasadi yang menuntun kepada Allah dan membentenginya dari hal yang berseberangan dengan perintah Allah.

Aku tidak pernah menyangka jawabannya akan begitu ’mengejutkan’. Yah, ia seperti begitu dewasa jika dibanding beberapa perempuan lain sebayanya, bahkan juga aku di masa 4 tahun silam, atau mungkin aku yang sekarang. ’Ala kulli hal, sosoknya yang tidak banyak bicara insya Allah mengajariku banyak hal. Ia begitu takut kehilangan hidayah Allah, pun takut kehilangan hafalan Al-Qur’annya (Kejutan 6 & 7 ). Siapakah dia? Dia hanya gadis akhir zaman, yang berusaha ”menjadi hamba yang taat kepada Rabbnya” (motto hidupnya, Kejutan 8).

Begitu banyak kejutan di secarik kertas itu, terkejut-kejut (terpukau) aku dibuatnya. Semoga Allah senantiasa menjaganya, mengabulkan cita-citanya, menjauhkannya dari hal-hal yang tidak disukainya dan memudahkanya kepada apa-apa yang disukainya, serta mengistiqomahkannya sebagaimana motto hidupnya. aamiin. Alloh a’lam.

NB: Kini ibunda dari adinda sholehah (insya Allah) kami ini tengah terkulai lemah selama seminggu ini, kami turut meminta keikhlasan doa dari teman semua untuk mendo’akan kebaikan bagi kesehatan beliau dan memberi keberkahan pada usia beliau, amin.

***

19 Oktober 2011.

Bumi Allah,
Goresan Kami

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tuliskan komentar Anda dengan tetap menjaga sopan santun berbahasa..

With Love ^^

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP