Alhamdulillah, Si Ikhwan dan Si Akhwat Malang Itupun Tak Jadi Menikah (Pelajaran untuk yang Masih Ikhtilath di Dunia Maya)

Saturday, September 17, 2011

Bismillah...

Ini adalah edisi revisi dari sebuah catatan lamaku. Aku tertarik untuk mengisahkan perkara ini kepada kawan semuanya karena ini adalah peristiwa langka menurutku. Betapa tidak akan kukatakan langka kawan, karena kan biasanya yang (kebanyakan) menjadi korban pada suatu kasus percintaan adalah si perempuan (pembelaan terhadap kaumku ini ceritanya), namun kali ini korbannya adalah si laki-laki. Allah memang Maha Adil ternyata ya kawan?

Namun, sebelum aku mulai berkisah maka akan kukabarkan dulu kepada kawan semuanya tentang kenapa aku jadi kefikiran untuk menceritakan kisah cinta yang dramatis ini. Hal ini bermula pada suatu siang yang cerah aku sedang mencari seorang teman di-fb. Akupun mengetikkan nama teman yang akan kucari, kemudian kutekan tombol enter maka muncullah beberapa nama yang kebetulan sama dengan nama teman yang kucari itu. Ku-klik nama dengan urutan paling atas dan muncullah info profil dari yang empunya nama tersebut.

Baris demi baris kubacai.. kalimat demi kalimat kususuri, kemudian akupun tertegun ketika tiba pada bagian informasi umum>> Tentang Fulanah, beginilah isinya:

HIDDEN WALL! BAGI TEMAN2 YANG ADA KEPENTINGAN DENGAN SAYA, SILAKAN TINGGALKAN PESAN!

Sebelum Anda meng-ADD saya, harap baca:
TIDAK MENERIMA PERTEMANAN (CONFIRM) DENGAN IKHWAN AJNABI (LAKI-LAKI NON MAHRAM), kecuali online shop (penerbit buku/agen buku/majalah/VCD ceramah/MP3 murattal/pulsa/baju muslim, dll). Jadi, JANGAN ADD SAYA! Meskipun Anda adalah ikhwan yang menyamar sebagai akhwat (dengan gambar akhwat bercadar/nama kunyah akhwat) TIDAK AKAN SAYA CONFIRM! ALLAH akan membuka tipu daya kalian, maka saya nasehatkan kepada Anda, ITTAQILLAHA HAITSUMA KUNTA! Berkali-kali Anda meng-add saya pun TIDAK AKAN SAYA CONFIRM ^__^

Ya akhi, tidakkah engkau cemburu bila istrimu berbicara bebas di FB dengan ikhwan lain? tidakkah engkau cemburu mendapati ada sayan ikhwan di friendlist istrimu? tanyakan pada hatimu, apakah kau cemburu? apakah engkau rela istrimu ber-haha hihi dengan ikhwan lain??? jika kau cemburu, jika kau tidak rela maka mulailah dengan dirimu untuk tidak meng-ADD akhwat lain selain istrimu, janganlah kau bicara dengan bebas pada akhwat lain, pikirkanlah istrimu. Bukankah dalam kehidupan nyata pun engkau begitu menjaga pandangan, begitu menjaga muru'ah dan menjaga iffahmu? lalu kemanakah perginya itu semua ketika kau membuka internet? kemanakah rasa malumu ya ikhwan???

Jangan berdalih, kau akan kuat tidak akan terkena fitnah nantinya, karena و خلق الإنسان ضعيفا

“Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah” (Q.S. An-Nisa’: 28)

Milikilah SIFAT MALU, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

,الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ

“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” [HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain.]

إذا ما خلوت بريبة في ظـلمـة
و النـفـس داعية إلى طغيان
فاسحي من نظر الإله و قال لهـا
إنّ الـذي خلق الظـلام يراني

Apabila Engkau menyepi dengan keraguan dan kegelapan
Dan nafsu mengajak untuk kemaksiatan
Malulah dari pandangan Allah dan katakan padanya
Sesungguhnya pencipta kegelapan akan melihatku
[dalam kitab كيف تتحمس لطلب العلم الشرعي, karya أبو القعقاع محمد بن صالح بن إسحاق الصيعري, penerbit فهرسة مكتبة الملك فهد الوطنية أثناء النشر (cetakan III tahun 1420), hal. 108)]

Ada sebuah kaidah yang sangat bagus dan PERLU diingat tentang kaidah sadduz dzariah, Ibnul Qayyim mengatakan (dalam kitab إغاثة اللهفان من مصايد الشيطان / Ighatsatul lahfaan min Mashaayidis-Syaithaan )

الشارع حرم الذرائع و إن لم يقصد بها المحرم لإفضائها إليه

Syariat mengharamkan segala sarana yang bisa mengantarkan pada hal yang haram, meskipun ketika memanfaatkan sarana tersebut “TIDAK DINIATKAN UNTUK BERBUAT HARAM“.

"Saya memberi wasiat kepadamu dengan wasiat yang harus kau jaga. Janganlah Engkau berdua-duaan dengan wanita bukan mahrammu walaupun batinmu berkata bahwa kau akan mengajarinya Al-Qur’an." [ lihat kitab: حلية الأولياء وطبقات الأصفياء, V/272]

Fatwa Ulama: Hukum Facebook (tentang berteman dengan lawan jenis yang bukan mahram):
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Dr%20Sulaiman%20Ar-Ruhaili/Tanya%20Jawab

Teruntuk Saudariku, Akhwat:
"Wahai wanita, jangan terlalu banyak bicara dan memperlihatkan dirimu di depan umum, namun bersegeralah sembunyi dari para ikhwan karena kehormatanmu sangat berharga bagi suamimu. Jangan khianati suamimu (kelak) sebelum pernikahanmu datang. Suamimu itu menunggu dirimu dengan harapan bahwa engkau adalah wanita yang harga dirinya tidak ternilai. Kau wanita tersembunyi dan hanya suamimu yang dapat melihatmu. Kau wanita yang mulia, dan hanya suamimu yang dapat menikmati kemuliaan itu."

Teruntuk Saudara saya, Ikhwan:
Maka, biarlah kami para akhwat saling menasehati dengan sesama akhwat & Anda saling menasehatilah dengan ikhwan, karena itulah fitrahnya. Jangan Anda merasa 'sombong' seolah tak akan terkena fitnah nantinya karena Andapun sebenarnya turut andil dalam fitnah tersebut. Dua fitnah besar yang masuk secara halus dan tak terasa namun dia akan menyambar-nyambar dengan kerasnya dan sulit untuk keluar darinya apabila fitnah itu telah masuk ke dalam hati & pikiran kita sehingga dapat pula menimbulkan sulitnya ilmu syar'i masuk ke dalam diri2 kita, yaitu FITNAH SYUBHAT dan SYAHWAT. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah syubhat maupun syahwat... Allahumma Aamiin.

***

Aku terperangah saja membaca "tentang fulanah" tersebut. Aku, insya Allah juga tidak mengkonfirm laki-laki di fb-ku tapi aku tidak seberani si fulanah  itu. Sepintas memang terlihat keras dan frontal tapi apabila kalimat demi kalimat yang ditulisnya kita baca dan fahami dengan hati yang terbuka dan bersedia menerima kebenaran maka apa-apa yang dia tulis memang benar adanya.

Akupun kemudian teringat pengalaman-pengalamanku dan pengalaman teman-temanku yang pernah diceritakan kepadaku sehubungan dengan dunia maya, khususnya tentang jejaring sosial ini. Inilah sebenarnya kisah cinta dramatis yang hendak kututurkan sedari tadi kepada kawan semuanya. Okelah, tak usahlah lagi aku berpanjang-panjang kata, silakanlah kawan mulai membacainya saja.

***

Ada seorang teman akhwatku bercerita bahwasanya dia mempunyai seorang teman ikhwan (yg sebenarnya juga temanku) berkenalan by fb dengan seorang akhwat indonesia tapi tinggal di Korea.  Aku tahu  persis, insya Allah bahwa sebenarnya si ikhwan yang diceritakan adalah seorang ikhwan yang sangat menjaga pandangan dan pergaulan dengan kaumku ketika berinteraksi di dunia nyata,  tapi ya biasalah, mungkin dia lagi kesabet anak syetan yang lagi merajuk kali ya sehingga lupa dan khilaflah dia dimasa itu.

Singkat cerita, si akhwat di fb ini mempunyai penyakit kronis nan berbahaya (kanker otak, red) sedangkan dia sendirian di negeri orang. Mama dan Papanya sibuk untuk urusan bisnis di negara lain. Mungkin si akhwat merasa si ikhwan memberikan sinyal-sinyal perhatian by komen-komennya di fb atau apalah sehingga si akhwatpun jatuh cinta pada si ikhwan, dan minta dinikahi pula rupanya!

Ku bukakan sedikit belang kaumku kepadamu kawan! Kami, kaum perempuan ini sangat lemah dan akan semakin melemah lagi jikalau kalian, mahkluk Allah atas nama laki-laki itu memberikan perhatian-perhatian ‘aneh’ kepada kami. Bahkan menurut survey pribadiku kawan, sekali lagi menurut survey pribadiku saja, bahwasanya sekuat apapun kami dalam padangan kawan dan serapat apapun kami dalam pingitan, maka tetap saja kami akan menggelora rasa apabila kami diberi umpan dan sogokan yang bernama pujian atau perhatian lebih, meski hal itu hanya  dalam perkiraan kami saja, padahal pada dasarnya mungkin pula kalian ini memang mahkluk-makhluk Allah yang  sangat ‘perhatian’ kepada kami semuanya, bukan kepada diri-diri kami seorang.

Begitulah kawan. Pun begitu, insya Allah kami yakin bahwasanya masih ada yang perkasa diantara kami-kami ini dalam mengahadapi serangan ‘membadai’ dari kalian tersebut, jadi janganlah kalian terlalu berbangga dengan kelebihan kalian atas kaumku dalam perkara ‘puji-pujian’ ini.

Kembali kepada kisah cinta dramatis yang aku tuturkan tadi. Si ikhwanpun akhirnya bersedia menikahi si akhwat malang nan penyakitan tersebut setelah sebelumnya dia gonjang-ganjing dibuatnya. Sebelum melangkah lebih jauh diiputuskannya untuk berkonsultasi dengan beberapa orang ustadz terlebih dahulu. Walaupun dia akhwat yang belum mengerti agama, tapi setelah menjadi istrinya dia akan berusaha menjadikannya sebagai seorang akhwat sholihah, begitulah rencananya semula.

Dan tahukah anda apa yang terjadi wahai kawan-kawan semuanya?? Apa yang terjadi sangat menyimpang dari rencana dan benar-benar diluar dugaan! Disinilah letak kedramatisan kisah cinta ini yang aku koar-koarkan sedari tadi. Ternyata akun si akhwat itu beserta penyakit yang dideritanya hanyalah fiktif belaka karena sebenarnya dia adalah seorang istri dari seorang laki-laki!! Dia sangat kesepian!! Sampai disini aku serta  si teman akhwat yang berceritapun menarik sebuah kesimpulan bahwasanya seorang akhwat yang kurang imannya atau  katakanlah  tidak (dan atau belum) paham agama sedang dirundung sepi karena ditinggal suami bisa segitu nekatnya untuk mencari perhatian dari laki-laki lain di dunia maya (mungkin ga berani selingkuh di dunia nyata kali ya?) dan yang menjadi korbanpun si ikhwan teman kami ini!

Tentu kawan penasaran, kenapa pula rupanya kukatakan padamu bahwa yang menjadi korbannya adalah si ikhwan teman kami ini?? Hal ini karena ternyata dan ternyatanya lagi suami si akhwat inipun merupakan salah satu temannya di fb ikhwan yang menjadi korban tersebut. Setelah proses yang cukup lama dimana dalam proses itu melibatkan teman akhwatku yang bercerita tadi, dan akupun bingung bagaimana cara menceritakannya kepada kalian semua wahai kawanku, pokoknya akhirnya si suami dari wanita itu tahu kalau istrinya mempunyai akun fiktif dan punya hubungan khusus dengan si ikhwan malang tersebut. Awalnya si suami marah-marah kepada si ikhwan, akan tetapi setelah dirunut ternyata istrinyalah yang sedang sakit, yaitu si istri akan mempunyai kepribadian ganda apabila dia sedang dalam kungkungan sepi dan diparun rindu kepada sang suami yang dicinta.

Alhamdulillah, batallah rencana pernikahan si ikhwan dan si akhwat malang tadi.

Kisahpun berakhir sampai disini.

***

Sebenarnya kisah di atas merupakan salah satu kisah nyata paling lucu yang pernah kudengar dari temanku. Namun, berhubung aku kurang pandai dalam merangkai kata jadi cuma yang penting-penting saja yang bisa kutulis.  Ntar deh, aku minta teman akhwatku tadi yang menulis langsung (itupun kalau dia bersedia) biar kawan bisa tahu tentang betapa lucunya kisah tersebut. Aku saja sampai terburai tawa dibuatnya.

Namun terlepas dari betapa lucunya kisah diatas menurut versiku ketika mendengarkannya tetaplah ada satu hikmah dan kesimpulan yang sangat jelas yang bisa kita petik:

Jangan sekali-kali kita berfikiran dengan meng-add atau mengkonfirm lawan jenis di dunia maya kita bisa saling nasihat-menasihati dalam kebaikan karena pada dasarnya kita manusia ini adalah mahkluk yang lemah. Walaupun menurut kita, insya Allah kita tidak akan tergoda tapi bukankah syetan mempunyai banyak cara dan tidak akan pernah kehabisan cara untuk menjerumuskan kita? Kadangkala kita bisa terjerumus bukan karena hal-hal besar tapi nyaris hanya karena hal-hal kecil yang kita anggap sangat sepele saja.

Sebagai seorang akhwat (perempuan) cukuplah kita saling nasihat-menasihati dengan sesama akhwat pula, kecuali kalau kita merasa kekurangan teman akhwat atau kalau kita merasa nasihat ikhwan lebih mantap dihati (majas).

Janganlah kita seperti si akhwat yang “berkepribadian ganda” di atas, sangat menjaga kehormatan dan pandangan ketika berinteraksi di dunia nyata akan tetapi sangat bermudah-mudah ketika chatting dan komen-komenan di dunia maya. Mungkin kita tidak merasa apa-apa ketika chatting atau komen-komenan dengan lawan jenis tersebut, tapi apakah pernah terfikirkan oleh kita, bagaimana kalau si ikhwan itu adalah laki-laki yang ada penyakit di hatinya?? Bukankah sering kita dapati ada ikhwah yang telah sekian lama hadir dan duduk dimajlis ilmu tapi kelakuannya kadang-kadang masih membuat kita geleng-geleng kepala (bukan berarti kita merasa lebih baik). wallahu a’lam.

Terakhir, kembali kukutipkan perkataan si fulanah di atas:

“Jangan Anda merasa 'sombong' seolah tak akan terkena fitnah nantinya karena Andapun sebenarnya turut andil dalam fitnah tersebut. Dua fitnah besar yang masuk secara halus dan tak terasa namun dia akan menyambar-nyambar dengan kerasnya dan sulit untuk keluar darinya apabila fitnah itu telah masuk ke dalam hati & pikiran kita sehingga  dapat pula menimbulkan sulitnya ilmu syar'i masuk ke dalam diri-diri kita, yaitu FITNAH SYUBHAT dan SYAHWAT. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah syubhat maupun syahwat. Allahumma Aamiin.

***

Goresan Kami
09 Maret 2011

Terima kasih untuk semua teman akhwatku yang telah menasihatiku. Mohon maafkan aku apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Nb:
Untuk teman-teman akhwat yang seprofesi denganku,
Kadangkala kita masih saja mengkonfirm rekan kerja-lawan jenis hanya karena alasan agar kita dapat saling betukar informasi dan saling share tentang pekerjaan kita. Tapi bukankah dengan bergabung dengan grup “Alumni” atau yang sejenisnya sudah cukup untuk bertukar informasi?? Toh kita tetap dapat nimbrung dan nanya ini itu tanpa harus meng-add atau meng-konfirm masing-masing rekan kerja kita itu kan?? Setidaknya ini menurutku.

Janganlah ilmu kita menjadi mandul karena kerisauan/kekhawatiran terhadap  hal-hal yang dihembus-hembuskan oleh syetan. Bukankah amal itu adalah buah dari ilmu? Apakah kita akan mendiamkan saja ilmu yang telah ada tanpa mau mengamalkannya dengan berharap Allah tahu niat kita dan akan memakluminya? Memang benar Allah Maha Tahu. Allah Maha Tahu apa-apa yang kita tampakkan maupun apa-apa yang kita sembunyikan. Allah Maha Tahu apa-apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi.

1 komentar:

Anonymous,  October 28, 2011 at 2:29 AM  

Allohu Akbar, nice INFORMASI,,,Allohu Mubarok fiki ukhti fillah,,,

Post a Comment

Silahkan tuliskan komentar Anda dengan tetap menjaga sopan santun berbahasa..

With Love ^^

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP